
Pada hari Kamis, 13 November 2025 lalu, para ibu dan aparatur negara putri yang tergabung dalam Darma Wanita Pusat Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi Kalimantan Timur mengadakan acara arisan sekaligus pelatihan membuat Kombucha.
Acara ini telah direncanakan beberapa bulan sebelumnya. Saya memberikan ide pelatihan tersebut kepada pengurus karena kegiatan arisan sudah lama tidak diisi dengan pelatihan atau ketrampilan untuk para bunda. Ide ini saya sampaikan karena selama delapan bulan terakhir, saya rutin mengonsumsi kombucha sebagai minuman kesehatan yang dibuat sendiri oleh sahabat. Bahkan, saya rutin meminumnya selama enam bulan terakhir saat kombucha buatannya sedang panen.
Beberapa dari para bunda penasaran tentang minuman ini. Bagaimana penampilan dan rasanya. Untuk itu, pelatihan mengenal, manfaat, dan praktik membuatnya kami laksanakan pada bulan ini.
Pembicara dan Pelatihan Membuat Kombucha
Pembicara dan pelatihan membuat Kombucha adalah Ibu Arlina Bachtiar, dikenal dengan panggilan Bu Lina. Seorang ibu rumah tangga yang berkegiatan di bidang anak berkebutuhan khusus, pembuatan cinderamata untuk pernikahan, perpisahan sekolah, dan acara lain, serta membuat Kombucha untuk dijual maupun kebutuhan konsumsi minuman keluarga.
Menurut penjelasan Bu Lina, ia mengenal minuman ini sejak kecil ketika Oma beliau masih hidup. Meskipun pada masa itu belum tahu nama atau sebutan minumannya, tetapi pernah mencicipi dan oma sering membuatnya. Tentu saja jenis minuman ini belum sepopuler sekarang.
Dalam presentasinya, Bu Lina menjelaskan bahwa Kombucha adalah minuman fermentasi teh yang terbuat dari teh hitam dan gula, bakteri dan ragi. Proses fermentasi ini dibantu dengan SCOBY.
SCOBY merupakan singkatan dari Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast. Sebuah kultur simbiosis yang bertekstur kenyal, pipih, dan berwarna putih keruh, yang mengolah gula menjadi asam organik dan karbon dioksida, sehingga menghasilkan teh fermentasi yang rasanya manis, asam, dan berkabon ringan (bersoda). Penampakannya kenyal seperti nata de coco.
Beberapa artikel yang saya baca menyebutkan bahwa Kombucha berasal dari Asia Timur, tepatnya dari Tiongkok, yang mana minuman ini telah dikonsumsi selama lebih dari 2.000 tahun. Dari Tiongkok, Kombucha menyebar ke Jepang, Korea, dan ke penjuru dunia.
Nama "kombucha" diyakini berasal dari bahasa Jepang, yaitu "kombu" yang berarti "rumput laut" dan "cha" yang berarti teh. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa nama kombucha berasal dari bahasa Cina, berasal dari kata "gongfu cha" yang artinya "teh kekuatan".
Manfaat Kombucha
Bu Lina menyampaikan beberapa manfaat dari minuman ini, antara lain:
Probiotik alami: membantu kesehatan usus dan membuat proses buang air besar menjadi lebih lancar.
Detoksifikasi: membantu proses detoksifikasi tubuh secara alami.
Energy boost: memiliki antioksidan yang dapat meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.
Proses hidrasi: memenuhi kebutuhan cairan tubuh melalui minuman yang menyegarkan.
Saya yang sedang menjalani terapi untuk remisi diabetes mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dengan mengonsumsi kombucha. Di antaranya, jika terjadi luka pada kulit saya, maka luka tersebut cepat mengering dan kembali mulus meski ada bekas dengan warna pudar, badan terasa lebih segar dan bugar.
Saya pernah bertanya melalui Meta AI tentang manfaat Kombucha bagi penderita diabetes. Jawabannya sebagai berikut:
Menurunkan Gula Darah: Kombucha dapat memperlambat pencernaan karbohidrat dan meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga membantu menurunkan kadar gula darah puasa.
Meningkatkan Kesehatan Usus: Kombucha mengandung probiotik yang dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang berpengaruh positif terhadap metabolisme gula darah dan sistem imun.
Melindungi dari Stres Oksidatif:* Kombucha mengandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan melindungi tubuh dari stres oksidatif.
Namun, perlu diingat bahwa kombucha juga memiliki beberapa keterbatasan dan risiko, seperti:
Kandungan Gula: Kombucha masih mengandung gula, sehingga penderita pre-diabetes perlu membatasi konsumsi gula harian.
Kualitas dan Keamanan: Kombucha harus diproduksi dan disimpan dengan benar untuk menghindari kontaminasi bakteri atau jamur berbahaya.
Efek Samping:* Kombucha dapat menyebabkan efek samping seperti sakit perut, mual, diare, atau alergi pada beberapa orang.
Untuk mengonsumsi kombucha dengan aman, penderita pre-diabetes sebaiknya:
Mulai dengan porsi kecil, seperti 100-200 ml per hari dan pantau reaksi tubuh.
Pilih kombucha rendah gula, yaitu dengan kandungan gula kurang dari 5 gram per 100 ml.
* Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi kombucha, terutama jika memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan.
Dengan memperhatikan tips di atas dan memahami manfaat serta risiko kombucha, penderita pre-diabetes dapat menikmati manfaat kombucha sambil menjaga kesehatan tubuh.
Praktik Membuat Kombucha
Akhirnya tiba sesi praktek pembuatan kombucha. Bu Lina sudah menyiapkan bahan racikannya dan 6 toples kaca besar untuk kegiatan ini. Para ibu yang tadinya duduk berjajar menyimak presentasi, kali ini maju ke meja praktik yang sudah disediakan.
Cara membuatnya sangat mudah:
Pertama, untuk membuat air teh manis, kita siapkan 1 liter air matang, 100 gram gula, dan 10 gram teh bubuk. Disarankan menggunakan teh bubuk, bukan teh celup.
Kedua, setelah air teh manis sudah siap, maka siapkan wadah toples kaca. Isi dengan 700 ml air teh manis, 300 ml stater kombucha, dan 1 atau 2 helai scoby. Jika lapisan scoby tipis, cukup 2 lembar. Jika lapisannya tebal, 1 lembar saja.
* Ketiga, tutup wadah toples dengan kain bersih. Ikat dengan karet. Simpan dalam suhu ruang, bukan di lemari pendingin. Biarkan selama 10 sampai dengan 14 hari. Agar mudah mengingat, beri tempelan stiker tanggal pembuatan dan tanggal panen di toples.
Setelah 14 hari, kombucha siap dipanen atau diminum. Cara memanennya, kita sendok air kombucha perlahan menggunakan irus, masukkan dalam botol kaca, simpan di kulkas. Minumlah di saat dingin atau tambahkan es batu jika mau langsung minum dengan gelas. Cukup 2 sampai 4 sendok irus.
Catatan: sebaiknya sisakan sedikit air kombucha pada wadah toples untuk dijadikan stater pembuatan kombucha berikutnya dengan scoby yang baru terbentuk dari hasil panen.
Pada foto kolase di atas menunjukkan scoby baru yang muncul di atas permukaan air kombucha setelah 4 sampai dengan 5 hari. Bentuknya pipih bulat datar, menyesuaikan wadah toples berbentuk tabung.
Rasa minumannya asam. Lebih segar dan nikmat diminum saat dingin atau tambahkan es batu. Jika Anda menyukai varian rasa selain yang original, bisa tambahkan sereh, bunga lawang, kayu manis, atau kurma cina (angco).
Caranya, kira-kira panen terlebih dahulu kombucha original di hari ke-7, masukkan dalam botol. Lalu tambahkan varian rasa yang Anda inginkan ke dalam botol. Tutup. Biarkan hingga hari ke-10. Siap minum.
Rasanya lebih manis segar meski tetap ada rasa asam, bersoda tetapi hanya ringan saja.
Selamat mencoba!
Salam sehat dan selalu bahagia!
0 Response to "Kombucha: Manfaat dan Cara Membuatnya Bersama Darmawanita"
Posting Komentar