
Fakta Baru Kasus Pembunuhan MAHM (9) yang Menggemparkan
Kasus pembunuhan terhadap MAHM (9), seorang anak kelas 4 SD, telah mengungkapkan fakta-fakta baru yang mengejutkan. Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, ditemukan bahwa CCTV di rumah mewah korban yang terletak di Komplek Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS), Kota Cilegon, Banten, sudah rusak sejak tahun 2023. Hal ini menjadi salah satu kendala dalam proses penyelidikan.
Kerusakan CCTV dan Keterbatasan Bukti
Menurut informasi dari Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yoga Tama, kerusakan CCTV tersebut menyulitkan polisi dalam mencari petunjuk kasus. Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah meminta keterangan kepada pemilik rumah terkait kondisi CCTV tersebut. Selain itu, untuk mengatasi masalah ini, penyidik memperluas area pengecekan CCTV hingga ke rumah-rumah tetangga korban di Perumahan BBS 3 Ciwaduk, Kota Cilegon. Warga juga memberikan bantuan dengan memberikan informasi baik melalui CCTV maupun kerja sama dalam pemeriksaan.
Selain itu, pihak kepolisian juga menghadapi kendala lain, yaitu tidak adanya petugas keamanan yang berjaga 24 jam di rumah Maman Suherman. Meskipun demikian, polisi telah memeriksa petugas keamanan lingkungan perumahan meski pos mereka berada di blok yang berbeda dengan rumah korban.
Pemeriksaan Saksi dan Penyelidikan Lanjutan
Untuk mengungkap pelaku pembunuhan, polisi telah memeriksa 18 saksi, termasuk 10 saksi tambahan. Pemeriksaan terhadap kolega, rekan, dan karyawan orangtua korban juga dilakukan, mengingat Maman Suherman dikenal sebagai pengusaha selain politisi. Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan cek riwayat chat WhatsApp dan tes DNA sebagai bagian dari penyelidikan.
Pendapat Mantan Kabareskrim
Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Purnawirawan Susno Duadji, menjelaskan bahwa CCTV bukanlah satu-satunya bukti yang bisa digunakan dalam penyelidikan kasus ini. Menurutnya, alat bukti saintifik seperti sidik jari sangat penting karena tidak bisa berbohong. Sidik jari bisa ditemukan di pintu, meja, atau alat-alat yang digunakan dalam kejahatan. Jika tidak ada sidik jari, maka bisa ditemukan di tempat-tempat sekitar lokasi kejadian.
Selain itu, Susno menyarankan pemeriksaan alat komunikasi digital seperti HP para saksi dan korban. Dengan memeriksa pesan WhatsApp, SMS, atau telepon, petunjuk bisa ditemukan. Jika semua cara ini tidak berhasil, tes DNA bisa menjadi alternatif. DNA bisa membantu mengidentifikasi pelaku kejahatan, karena jejak DNA sulit dibantah.
Keterangan Saksi dan Ahli
Selain itu, keterangan para saksi dan ahli juga menjadi alat bukti yang penting. Keterangan ahli dapat diperoleh dari post mortem, baik luar maupun autopsi. Dengan kombinasi keterangan saksi dan hasil analisis ilmiah, penyidik akan lebih mudah mengungkap siapa pelaku pembunuhan MAHM.
Keberadaan Dua ART yang Pulang Duluan
Sukir, satpam perumahan BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kota Cilegon, mengungkap bahwa saat kejadian, ada dua orang asisten rumah tangga (ART) di rumah Maman Suherman. Namun, keduanya sudah pulang sebelum kejadian. Salah satu ART pulang pada pukul 11.00 WIB, sedangkan yang lain pulang sekitar pukul 14.00 WIB.
Kronologi Kejadian
Kejadian pertama kali diketahui oleh ayah korban, H. Maman, sekitar pukul 14.20 WIB setelah menerima telepon darurat dari anak keduanya, D. D yang sedang berada di rumah bersama korban meminta pertolongan dengan nada panik. Setelah mendengar kabar tersebut, H. Maman langsung meninggalkan tempat kerjanya menuju rumah. Di rumah, ia menemukan kondisi anaknya sudah tergeletak tengkurap di dalam kamar dengan tubuh bersimbah darah. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon, namun dinyatakan meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan awal, korban diketahui mengalami 14 luka tusukan senjata tajam di sejumlah bagian tubuhnya. Pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke aparat kepolisian sekitar pukul 15.00 WIB. Personel Satuan Reserse Kriminal Polres Cilegon dan anggota Polsek Cilegon segera datang ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan awal dari saksi-saksi.
Motif Pembunuhan
Pihak Polres Cilegon memastikan bahwa motif kasus dugaan pembunuhan tersebut bukan karena perampokan karena tidak ada barang yang hilang di rumah korban.
0 Response to "Dua Tahun CCTV Rusak di Rumah Pembunuhan Anak Kader PKS, ART Pulang Lebih Dulu"
Posting Komentar