Khutbah Jumat 21 November 2025: Kehormatan Diri Melalui Rasa Malu

Khutbah Jumat 21 November 2025: Kehormatan Diri Melalui Rasa Malu

Khutbah Jumat: Menjaga Martabat Diri dengan Sifat Malu

Pada hari Jumat tanggal 21 November 2025, umat Islam akan melaksanakan ibadah Salat Jumat. Hari ini dianggap sebagai hari yang penuh keberkahan dan menjadi penghulu segala hari. Dalam khutbah Jumat kali ini, kita akan membahas tema penting yaitu “Menjaga Martabat Diri dengan Sifat Malu”.

Keutamaan Rasa Malu dalam Agama Islam

Salah satu tujuan syariat Islam adalah menjaga kehormatan diri dan orang lain. Untuk mencapai hal ini, sifat malu menjadi salah satu alat penting. Malu mengajarkan kita untuk tidak merendahkan orang lain, tidak mencari-cari kesalahan, serta tidak menyebarkan fitnah atau berita palsu.

Allah SWT berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Ḥujurāt:12)

Setiap manusia memiliki aib, namun Islam mengajarkan agar kita saling menutupi aib sesama. Hal ini menunjukkan bahwa harga diri seseorang sangat mahal dan penting untuk dijaga. Kecuali dalam situasi tertentu, seperti mengadukan kezaliman atau meminta pertolongan dari pihak yang berwenang.

Hadis tentang Keutamaan Sifat Malu

Imam an-Nawawi menyebutkan hadis tentang keutamaan sifat malu dalam Arba’in-nya:

"Sesungguhnya di antara perkataan kenabian terdahulu yang diketahui manusia ialah jika engkau tidak malu, maka berbuatlah sesukamu!" (HR. Bukhari)

Hadis ini bukan bermaksud mengizinkan tindakan buruk, tetapi merupakan ancaman bagi yang tidak memiliki rasa malu. Rasa malu termasuk bagian dari akhlak mulia dan mencegah tindakan rendah. Ada dua jenis rasa malu: malu yang baik dan malu yang buruk. Malu yang baik mencegah seseorang melakukan keburukan, sedangkan malu yang buruk bisa menghalangi seseorang untuk bertanya dan mencari ilmu.

Faedah Hadis tentang Malu

Menurut Syaikh Hisyam al-Kamil Hamid Musa, rasa malu mendapat tempat utama dalam syariat Islam. Malu berlaku bagi laki-laki maupun perempuan dan merupakan bagian dari iman. Selain itu, malu juga menjadi bagian dari agama karena melahirkan kejujuran, kesetiaan, dan menjaga kehormatan diri.

Malu akan selalu membawa pada kebaikan jika ditempatkan pada tempatnya. Tidak tahu malu dapat menyebabkan seseorang melakukan hal-hal haram dan bahkan menjadi seorang mujahir (menampakkan dosa sendiri).

Kesimpulan dan Hikmah

Dari khutbah ini, kita diajak untuk menjaga martabat diri dengan memiliki rasa malu. Jika rasa malu ini tertanam kuat dalam diri, maka kehormatan orang lain pun akan terjaga. Semoga Allah memberikan kekuatan dan keteguhan dalam menjaga kehormatan diri dan sesama.

Khutbah II

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang bertakwa dan mendidik kita dengan Al-Qur’an yang mulia. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya serta para sahabatnya.

Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bersholawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kepada Nabi dan sampaikan salam yang sempurna. Ya Allah, ampunilah orang-orang beriman dan beriman wanita, serta orang-orang muslim dan muslimah, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.

Ya Allah, tinggikanlah agama Islam dan umat Muslim, hancurkanlah kesyirikan dan para penyembah berhala, tolonglah siapa saja yang membela agama, hancurkanlah musuh-musuh agama, dan tegakkanlah kalimat-Mu sampai hari kiamat.

Ya Allah, jauhkanlah bencana, wabah, gempa bumi, fitnah, dan kesulitan dari negeri kami Indonesia khususnya dan seluruh negeri-negeri Muslim umumnya. Ya Tuhan semesta alam, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta lindungilah kami dari azab neraka.

Ya Tuhan, kami telah berlaku zalim terhadap diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi. Hai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk berlaku adil dan berbuat baik, memberi kepada kerabat dekat, dan melarang perbuatan keji, kemunkaran, dan aniaya. Ia memberi nasihat agar kalian ingat, dan ingatlah Allah yang besar, maka Ia akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Nya atas nikmat-Nya, maka Ia akan menambah nikmat-Nya. Dan ingatlah Allah, sesungguhnya ingatlah Allah adalah yang terbesar.

0 Response to "Khutbah Jumat 21 November 2025: Kehormatan Diri Melalui Rasa Malu"

Posting Komentar