AHY, Gibran, Zulhas Cari Panggung Empati di Sumatera, Pakar: Pemilu 2029 Dimulai

AHY, Gibran, Zulhas Cari Panggung Empati di Sumatera, Pakar: Pemilu 2029 Dimulai

Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera: Kacamata Politik dan Kemanusiaan

Bencana banjir dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatera (Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat) tidak hanya menjadi perhatian masyarakat luas, tetapi juga menarik perhatian para pejabat tinggi. Kunjungan sejumlah tokoh seperti Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hingga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) turut menjadi sorotan. Meski tujuan utama mereka adalah memberikan bantuan kepada korban bencana, banyak pihak melihat hal ini dari kacamata politik.

Pergeseran Perhatian ke Agenda Politik Jangka Panjang

Menurut Arifki Chaniago, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, kunjungan para pejabat tersebut memang sah-sah saja dalam konteks bantuan sosial. Namun, dari sudut pandang politik, hal ini bisa dilihat sebagai upaya untuk membangun citra positif dan memperkuat posisi mereka dalam pemilihan umum 2029. Rifki menyebutkan bahwa para politisi ini mencari panggung empati rakyat dengan harapan mendapatkan dampak elektoral.

"Kita bisa lihat bahwa mereka ingin membantu, tapi juga berharap ada dampak dari media sosial, seperti YouTube. Dampak itu bisa berupa pengaruh politik atau citra," ujar Rifki dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews.

Persiapan untuk Pemilu 2029

Pemilu 2029 menjadi agenda besar yang mulai dipersiapkan oleh partai politik dan tokoh-tokoh penting. Rifki mengungkapkan bahwa beberapa pejabat mulai mempersiapkan diri, terutama setelah adanya revisi Undang-undang Pemilu 2026 yang sedang dipersiapkan oleh DPR dan pemerintah.

"Revisi UU ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan yang muncul selama pemilu sebelumnya, serta menyelaraskan berbagai aturan terkait pemilu, pilkada, dan partai politik," jelas Rifki.

Selain itu, Rifki menyoroti kunjungan AHY, Dedi Mulyadi, dan Gibran ke Sumatra. Menurutnya, kunjungan ini bisa menjadi indikasi bahwa mereka sedang mempersiapkan diri untuk bertarung di Pilpres 2029.

Konten yang Tidak Terlalu Besar Dibandingkan Kemanusiaan

Meskipun Rifki menganggap langkah para pejabat ini sah-sah saja, ia menekankan bahwa bantuan harus tetap fokus pada kemanusiaan. "Jangan terlalu besar kontennya dibandingkan kemanusian karena ini pasti akan dihajar juga oleh banyak orang," katanya.

Kritik terhadap Zulhas dan Verrell Bramasta

Selain AHY dan Gibran, kunjungan Zulkifli Hasan dan Verrell Bramasta juga menuai kritik. Zulhas dinilai lebih berorientasi pada pencitraan, terutama saat ia memanggul sekarung beras di hadapan kamera. Aksi ini dianggap terlalu dibuat-buat dan hanya untuk menarik empati.

Selain itu, Zulhas juga dikritik karena dianggap memiliki andil dalam maraknya penggundulan hutan di Sumatera. Hal ini dinilai memperparah risiko bencana alam seperti banjir dan longsor.

Sementara itu, Verrell Bramasta mendapat kritik karena mengenakan rompi taktis yang dianggap mirip rompi anti peluru. Ia menjelaskan bahwa rompi tersebut adalah tactical vest yang digunakan untuk membawa perlengkapan lapangan.

Kunjungan AHY dan Gibran

AHY menegaskan bahwa pemerintah bekerja cepat sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya adalah memulihkan konektivitas dasar agar mobilitas masyarakat tidak lumpuh terlalu lama. Pemerintah menargetkan jalur dapat tersambung kembali secara temporer dalam waktu dua minggu.

Gibran juga mengunjungi lokasi bencana di Sumatera. Kunjungannya merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo agar langkah mitigasi dan pemulihan infrastruktur dilakukan secara cepat dan tepat sasaran.

Korban Jiwa dan Hilang

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 5 Desember 2025 sore, jumlah korban tewas akibat banjir Sumatera naik menjadi 867 orang. Sementara itu, masih ada 521 orang yang dinyatakan hilang. BNPB terus melakukan pencarian terhadap para korban.


0 Response to "AHY, Gibran, Zulhas Cari Panggung Empati di Sumatera, Pakar: Pemilu 2029 Dimulai"

Posting Komentar